In this episode on HIV / AIDS education and awareness, Nicolas and Marla talk about the effect that HIV / AIDS can have on people living with the virus
Tag Archives: #just for your information
Tembalang dan Permasalah Sumber Airnya
Secara geografis kawasan Tembalang terletak pada koordinat 110016’20-110030’29 BT dan 6055’34- 7007’04 LS (Pemkot Semarang, 2010). Tembalang merupakan salah satu kecamatan di Semarang yang dipilih sebagai wilayah perkuliahan, disana Jika ada yang mempertanyakan mengapa harus tembalaterdapat Universitas Diponegoro (Undip) dan Politeknik Negeri Semarang (Polines). Tembalang merupakan daerah di mana banyak penduduk yang bukan asli datang untuk menuntun ilmu. Oleh karena itu berdampak bagi penduduk sekitar, mereka berlomba-lomba membuka usaha rumah kost, rumah makan, toko – toko, dan masih banyak lagi. Kita bertanya apakah dengan adanya pembangunan tersebut akan mempengaruhi lingkungan tembalang.
Tembalang dan Permasalahannya
Hilangnya sebagian besar daerah resapan air, pohon-pohon semakin sedikit. Sebagian besar pohon ditebang karena berbagai alasan. Salah satunya adalah penggunaan lahan untuk pembangunan tempat tinggal yang kemudian menjadi bisnis kost-kost-an yang dalam hitungan matematis lebih mampu menghasilkan uang. Dampaknya, Hilangnya sebagian besar vegetasi dan daerah resapan air dan Masalah sampah sehingga menyebabkan masalah sumber air dan saluran air. Masalah lingkungan tersebut sebaiknya diperhatikan lebih serius.
Karena masalah daerah serapan air yang semakin berkurang dan permasalahan sampah akan menjadi permasalah lingkungan khususnya permasalah yang menyakut pautkan dengan air. Mulai dari air yang tercermar dan air yang tidak bisa terserap kedalam tanah sehingga menyebabkan genangan.
Kita bahas dari air yang tercemar air. Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan.
Masalah sampah. Saya melihat masyarakat Tembalang sekitar kampus Undip dan Polines masih belum memiliki kesadaran penuh untuk membuang sampah pada tempatnya. Misalnya penduduk yang tinggal di sekitar sungai, masih menjadikan sungai menjadi tempat sampah terbaik mereka. Akhirnya, sungai menjadi penuh dengan sampah. Jorok dan kotor memang. Ketika datang musim penghujan, mereka senang karena sampah terbawa air, padahal sampah malah menjadi “paket kiriman” untuk masyarakat Semarang bawah. Air sungai yang tercemar bisa membawa bermacam-macam penyakit berbahaya, misalnya saja mikroba patogenik dan insekta penyebar penyakit. Disamping itu, Sungai yang kotor tentu terlihat tidak elok dipandang. Padahal salah satu fungsi sungai adalah sebagai sarana rekreasi manusia. Selain mata, indera penciuman juga akan merasakan dampak dari sungai yang tercemar. Hal ini disebabkan oleh menumpuknya sampah yang terlalu lama dan pada akhirnya akan mengeluarkan aroma kurang sedap.
Untuk masalah daerah serapan air terjadi karena kurangnya daerah serapan air di tembalang. Semenjak adanya Universitas Diponegoro (Undip), daerah Tembalang terus bergeliat. Desa yang dulu hanya hutan belantara dan terpinggirkan ini, kini berangsur menjelma menjadi sebuah kawasan dengan tata cara kehidupan layaknya orang kota. Pendirian bangunan yang tidak teratur. Mungkin hampir setiap hari ada bangunan baru. Mulai dari rumah kost, rumah makan, Warteg, kafe, hingga tempat belanja gaya modern seperti Alfamart dan Indomart. Pembangunan berlangsung dengan sangat cepat. Akibatnya, daerah resapan air semakin berkurang. Air langsung meluncur ke daerah yang lebih rendah. Ketika datang musim kemarau, air sudah semakin sulit didapatkan. Berdasarkan hasil bertanya – Tanya kepada warga sekitar daerah baskoro, mereka selalu mengalami kejadian kekeringan saat musim kemarau. Dan berdasarkan pengalaman mahasiswa yang memiliki rumah kost di sekitar dearah baskoro dia pernah melakukan kegiatan mandi pagi di pom bensin yang berada di depan Gedung Serba Guna ( GSG ) Undip.
Jenis Tanah dan Kedalaman Air Tanah
Jenis tanah yang ada disana bukanlah tanah berpasir, melainkan sejenis tanah bebatu dengan tanah yang akan mengalami kondisi becek saat terkena hujan serayanya tanah liat. Dan ada juga beberapa daerah yang sudah aspal. Akan tetapi ada pula daerah sudah di aspal namun kualitas pengaspalannya sepertinya kurang baik sehingga ada beberapa jalan yang berlubang dan menyebabkan genangan saat terjadi hujan, dikarenakan daerah tembalang kebenyakan daerah bekas persawahan maka dari itu jenis tanah di tembalang merupakan jenis tanah yang sama seperti tanah persawahan.
Untuk kedalaman air tanah, di sekitar daerah ini kurang lebih kedalaman air tanahnya 0,5 – 4 meter. Hal ini dimungkinkan terjadinya masalah pencemaran air. Bila saluran air yang menjadi tempat pembuangan air limbah rumah tangga, dapat meresap ke tanah dan mengkontaminasi air tanah yang ada.
Lalu bagaimana cara menyelesaikan permasalahan tersebut ?
Ada permasalahan pasti ada solusi, jadi untuk 2 permasalah di atas apa sajakah solusinya, mulai dari pemberdayaan masyarakat hingga kerjasama dengan pemerintahan. Pemerintah dan segala perangkatnya dan dinas terkait juga hendaknya aktif memberikan penyuluhan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar dapat meminimalisir kejadian penyakit menular seperti diare. Selain itu juga mengajak masyarakat untuk peduli dengan lingkungan.
Rasa kepemilikan akan Sungai pun juga harus ditingkatkan oleh pemerintah melalui sosialisasi mengingat bagaimana cara merawat sungai dan menjaga lingkungan. Sampah yang disebabkan oleh rendahnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat warga di sekitar juga harus di awasi dengan meningkatkan kesedaran bahaya membuang sampah sembarangan. Regulasi tentang pembuangan limbah di Sungai pun perlu dibuat dan dilaksanakan sehingga warga memiliki kesadaran untuk menjaga fungsi Sungai meskipun lewat paksaan.
Selain itu izin pembangunan juga harus di perketat atau perlu ada perjanjian pemenuhan sarana daerah serapan di sekitar wilayah yang mau diganti. Setidaknya ada pergantian daerah respan air.
Kesimpulannya
Hilangnya sebagian besar daerah resapan air, pohon-pohon semakin sedikit. Sebagian besar pohon menyebabkan masalah sumber air dan saluran air. Karena masalah daerah serapan air yang semakin berkurang dan permasalahan sampah akan menjadi permasalah lingkungan. Khususnya permasalah yang menyakut pautkan dengan air. Mulai dari air yang tercermar dan air yang tidak bisa terserap kedalam tanah sehingga menyebabkan genangan. Masyarakat Tembalang sekitar kampus Undip dan Polines masih belum memiliki kesadaran penuh untuk membuang sampah pada tempatnya. Masih menjadikan sungai menjadi tempat sampah terbaik mereka Akhirnya, sungai menjadi penuh dengan sampah Air sungai yang tercemar bisa membawa bermacam-macam penyakit berbahaya, Hal tersebut merupakan beberapa masalah sumber air di Tembalang masalah lingkungan tersebut sebaiknya diperhatikan lebih serius agar tidak menjadi masalah lingkungan yang berat di kemudian hari. Pembangunan harus tertata rapi, daerah resapan air harus terjaga, dan jangan sampai sampah menyulap sungai di Tembalang